Sunday, December 30, 2012

Apa Itu SAMBA?

Apa itu Samba?

Posted By Kang DEDEN

  1. Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB(Service Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX untuk berkomunikasi dengan mesin client yang mengunakan OS Windows dalam satu jaringan.
  2. Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi linux, unix dan windows yang menggunakan protokol network smb (server massage block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.
Fungsi samba dalam jaringan komputer
Samba mampu membagi file dengan komputer yang menggunakan sistem operasi linux, unix dan Windows dengan sistem peer to peer. Selain membagi file samba bisa menjembatani fungsi-fungsi sistem client-server seperti penggunaan PDC (primary domain control), DHCP (dynamic host configuration protocol), DNS (domain name system), FTP (file transfer protocol), webserver, mail server, telnet, ssh dan banyak lagi.
Samba mampu membagi file dengan komputer yang menggunakan sistem operasi linux, unix dan Windows dengan sistem peer to peer. Selain membagi file samba bisa menjembatani fungsi-fungsi sistem client-server seperti penggunaan PDC (primary domain control), DHCP (dynamic host configuration protocol), DNS (domain name system), FTP (file transfer protocol), webserver, mail server, telnet, ssh dan banyak lagi.
Banyak aplikasi-aplikasi yang berjalan di linux dan dijembatani oleh samba sehingga Windows linux ataupun unix dapat menggunakannya. Salah satu contohnya adalah aplikasi firewall. Firewall disini dapat di konfigurasi sesuai keinginan kita, seperti firewall akan berjalan ketika komputer dihidupkan, ketika dial-out, atau ketika mendapat ip dari dhcp server.
Aplikasi lain yang berjalan yang dapat dijembatani samba adalah Proxy server dengan menggunakan squid. Fungsi keamanan Proxy ini dapat dengan mudah diatur berdasarkan tujuan, sumber maupun cara access ke tujuan. Samba juga memiliki aplikasi swat. Yaitu sebuah aplikasi samba yang berbasis web yang dibuat agar memudahkan pengaturan samba yang anda inginkan.
Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang dapat di jembatani oleh Software samba di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Sharing file dengan samba.
b. Penggunaan swat.
c. Sharing peralatan dengan samba seperti printer dan lain-lain.
d. Pengaturan user group dan security seperti konfigurasi samba sebagai PDC.
e. Mensupport DHCP.
f. Mensupport DNS.
g. Pengaturan security jaringan di linux seperti firewall dan anti virus.
h. Penggunaan FTP server.
i. Penggunaan Webserver.
j. Konfigurasi internet gateway.
k. Penggunaan mail server.
l. Penggunaan Proxy server..
m. Penggunaan telnet dan ssh
n. Dan banyak lagi.
Fungsi / Kegunaan Samba

Kegunaan/fungsi dari Samba dalam jaringan komputer adalah :
Menghubungkan antara mesin Linux (UNIX) dengan mesin Windows. Sebagai perangkat lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba Software mulai dari menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, webserver, sebagai gateway, mail server, Proxy dan lain-lain. Fasilitas pengremote seperti telnet dan ssh juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat.
Menempatkan masin Linux/UNIX sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang dilakukan oleh NT dalam jaringan Wondows.

Tuesday, December 4, 2012

Apa Itu DHCP


Posted by Deden  pada 04 Desember, 2012
Bagi Anda pemerhati masalah jaringan komputer pasti sudah sering mendengar istilah DHCP. Bagi mereka yang belum mengerti mengenai DHCP, maka kali ini kami akan sajikan berbagai tanya jawab seputar DHCP, khususnya bagi Anda yang masih pemula.
Apa itu DHCP?
DHCP merupakan singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol.
Apa kegunaan dari DHCP?
Guna dari DHCP sangatlah besar dalam suatu jaringan komputer. DHCP digunakan agar komputer-komputer yang terdapat pada suatu jaringan komputer bisa mengambil konfigurasi (baik itu IP address, DNS address dan lain sebagainya) bagi mereka dari suatu server DHCP. Intinya dengan adanya DHCP maka akan mampu mengurangi pekerjaan dalam mengadministrasi suatu jaringan komputer berbasis IP yang besar. Bayangkan jika suatu jaringan komputer yang terdiri dari 1000 komputer dan Anda harus mengeset IP address pada masing-masing komputer secara manual. Payah bukan?
 Tanya Jawab Seputar DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
  1. Siapa yang menciptakan DHCP? Bagaimana mereka menciptakan DHCP?
    DHCP dibuat dan didesain oleh kelompok kerja Dynamic Host Configuration pada Internet Engineering Task Force (IETF). IETF sendiri merupakan organisasi yang mendefinisikan berbagai macam protokol dalam hubungannya dengan internet. Selanjutnya, definisi dari DHCP itu sendiri dituangkan ke dalam suatu dokumen RFC (Request for Comments) dan kemudian Internet Activities Board (IAB) mengkaji statusnya untuk kemudian menjadi suatu standar di internet. Sampai dengan bulan Maret 1996, status DHCP merupakan suatu Internet Proposed Standard Protocol dan sifatnya Elective. Sementara itu BOOTP saat itu merupakan Internet Draft Standard Protocol dan sifatnya Recommended. Untuk melihat lebih jauh mengenai standarisasi internet pada saat itu, silakan akses atau baca RFC1920.
  2. Bagaimana perbedaannya DHCP dibandingkan dengan BOOTP dan RARP?
    DHCP berbasiskan pada BOOTP dan masih kompatibel dengan teknologi sebelumnya. Perbedaan utamanya adalah BOOTP didesain untuk manual pre-configuration dari informasi host di dalam suatu server database, sementara itu DHCP digunakan untuk memberi alokasi alamat jaringan secara dinamis dan juga konfigurasi penting lainnya bagi host-host yang baru bergabung ke dalam jaringan. Sebagai tambahan, DHCP membolehkan suatu metode recovery dan juga relokasi dari suatu alamat jaringan melalui suatu mekanisme leasing.RARP merupakan suatu protokol yang digunakan oleh Sun dan vendor lainnya yang mana membolehkan suatu komputer untuk mencari nomor IP-nya sendiri, yang mana salah satu parameter-parameter protokol diberikan ke client system dengan DHCP atau BOOTP. RARP tidak mendukung parameter-parameter lainnya dan menggunakannya. Sebuah server hanya mampu untuk melayani LAN tunggal. Sementara itu DHCP dan BOOTP didesain agar mereka bisa di-route pada jaringan.
  3. Bagaimana jika alamat IP pada client diberikan secara otomatis tanpa menggunakan DHCP server?
    Secara teoritis hal ini sangat mungkin, dimana suatu client atau komputer bisa mengambil sembarang IP address bagi dia sendiri dan kemudian mem-broadcast suatu request kepada komputer-komputer lainnya untuk melihat apakah alamat IP tersebut sudah digunakan atau belum. Appletalk didesain dengan ide seperti itu dan MacTCP pada Apple bisa dikonfigurasi seperti hal tersebut. Namun demikian, metode alokasi IP seperti itu memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
    1. Komputer yang memerlukan IP address permanen bisa saja dimatikan dan hal itu membuatnya kehilangan IP address nya dan IP address tersebut bisa digunakan oleh komputer lainnya. Ini bisa berakibat pada masalah kesulitan mencari service yang ada pada jaringan dan juga resiko pada masalah keamanan.
    2. Jika pemberikan IP address ini harus diberikan dengan mengikuti suatu range tertentu, maka hal ini akan menimbulkan masalah karena kita harus menentukan range-nya pada masing-masing komputer. Ini akan bisa mengakibatkan terjadinya hidden configuration error dan kesulitan dalam mengganti range-nya di kemudian hari.
  4. Dapatkah DHCP memberi alamat IP ke dalam jaringan secara statis?
    Ya. Ini bisa diibaratkan bahwa setiap client di dalam jaringan komputer yang menerapkan DHCP selalu akan menerima IP yang sama selamanya. Ini sangat mungkin diimplementasikan dan menurut dokumen RFC, ini merupakan suatu alokasi alamat secara manual tetapi dilakukan secara tersentralisasi.
  5. Dapatkah suatu client BOOTP melakukan booting dari DHCP server?
    Bisa saja selama DHCP server secara spesifik ditulis untuk juga menghandle BOOTP query.
  6. Dapatkah suatu client DHCP melakukan booting dari BOOTP server?
    Bisa saja selama client DHCP ditulis secara spesifik untuk menjawab pesan dari suatu BOOTP server.
  7. Bisakah suatu DHCP server menjadi backup bagi DHCP server yang lain?
    Anda bisa saja memiliki beberapa DHCP server dalam suatu jaringan. Selama server-server DHCP tersebut identik dan memiliki alokasi yang sama bagi semua client dalam jaringan tersebut, maka apabila salah satu DHCP server mati, data konfigurasi bisa diambil dari server DHCP lain yang masih hidup. Untuk itu diperlukan suatu metode komunikasi server-to-server pada server-server DHCP.
  8. Di mana DHCP didefinisikan?
    Anda bisa membaca dokumen RFC1541, RFC1534 dan RFC1533. Untuk membacanya silakan Anda menuju ke http://ds.internic.net/ds/dspg1intdoc.html
  9. Di mana saya bisa baca-baca hal yang lebih luas lagi mengenai DHCP ini?
    Silakan Anda ke alamat http://www.bucknell.edu/~droms/dhcp/ atau ke http://info.isoc.org/HMP/PAPER/127/html/paper.html atau seperti biasa, Anda bisa cari di Google atau Yahoo! dengan keyword DHCP tutorial.
  10. Fitur apa saja yang ditawarkan oleh DHCP?
    DHCP server mengenal tiga macam jenis alokasi, yaitu:
    1. Manual allocation: dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
    2. Automatic allocation: dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
    3. Dynamic allocation: hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.